Jam Gadang merupakan bangunan berbentuk seperti menara yang terletak di jantung Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat dan dibangun pada tahun 1928. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Yazid dan Sutan Gigi Ameh. Jam tersebut merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur atau Sekretaris Kota, Rook Maker. Peletakan batu pertama Jam Gadang ini dilakukan oleh putera dari Rook Maker yang pada waktu itu berumur 8 tahun. Bangunan ini memiliki tinggi 26 meter dengan denah dasar berukuran 13x4 meter. Sedangkan ukuran diameter jam adalah 80 cm. Pembangunan Jam Gadang ini menghabiskan dana sekitar 3000 gulden. Atap pada Jam Gadang ini telah beberapa kali mengalami penyesuaian dari waktu ke waktu. Pada masa Belanda menduduki Bukittinggi, atapnya berbentuk bulat dan diatasnya berdiri patung ayam jantan. Sedangkan pada masa kependudukan Jepang, atapnya berbentuk Klenteng atau kuil China. Kemudian setelah Indonesia merdeka, atap Jam Gadang dirubah seperti Rumah Adat Minangkabau. Keunikan dari Jam Gadang ini adalah pada angka 4 (empat) tertulis IIII yang seharusnya dalam penulisan angka Romawi ditulis IV. Jam Gadang sendiri telah menjadi ikon dan landmark dari Kota Bukititnggi.
|